Senin, 10 Agustus 2009

Liburan sekolah baru saja berlalu. Walau pun tidak ada alasan khusus, tetapi hampir di semua negara liburan sekolah dilaksanakan pada bulan Juli. Alasan di Barat, karena Juli termasuk salah satu bulan di musim panas yang selalu saja memberikan cuaca yang cerah. Sejarah yang lainnya, sebelum Juni 1963, tak ada yang namanya liburan. Barulah sejak tahun 1936 itu, liburan menjadi tradisi bagi semua orang di dunia.
Di antara negara-negara Eropa, hanya Finlandia, Austria, Yunani dan Prancis yang memiliki jumlah hari libur di atas rata-rata. Biasanya, mereka memilih pegunungan atau daerah dekat pantai. Selain karena lebih murah, juga sangat digemari. Namun ada satu cerita unik tentang liburan di pantai di Eropa. Pada pertengahan abad ke-17, laut dianggap berbahaya. Pada tahun 1930-an, orang sudah mulai akrab dengan laut untuk alasan kesehatan dan pengobatan. Pada tahun 1946, mulai dikenal Bikini dengan Louis Reard sebagai pencetusnya.
Lantas, bagaimanakah Muslim di Eropa—tepatnya di Prancis—berlibur? 

Kamis, 23 Juli 2009


SELAMA bulan suci Ramadan ini, Alquran termasuk dalam kategori best seller (terlaris) di Perancis. Betapa tidak, setiap hari sebuah toko bisa menjual puluhan Alquran. Fenomena ini di negeri kita barangkali hal biasa. Tapi untuk kasus Perancis, yang notabene adalah negara sekuler, tentu jadi catatan yang menarik.

“Kami mampu menjual antara 10 hingga 15 buah Alquran setiap hari,” ujar Ali Al-Maghori, seorang pemilik toko buku di Paris seperti dilansir IslamOnline.net. “Alquran saku yang berukuran kecil yang sangat banyak dicari selama bulan puasa ini,” imbuh Maghori.

Jakarta - Kentang goreng sebesar ukuran jari ini jadi favorit banyak orang. Menu wajib resto fast food ini ternyata sudah dikenals ejak abad 19 lampau. Dari mana ya kentang goreng ini mendapat namanya? Apakah benar aslinya dari Belgia? Simak infonya berikut ini!

Suka french fries? Hmm...tiap orang pasti suka kentang goreng yang dalam bahasa Prancis disebut frites atau pommes frites. Menyandang nama Prancis dan terkenal di dunia menjadi nasib baik si kentang goreng ini. Banyak pendapat berbeda soal asal muasal nama kentang goreng ini.

Senin, 20 Juli 2009

Kebanyakan orang beranggapan kalau makanan yang kita santap diberi nama Perancis, akan terasa lebih enak. Hal tersebut disebabkan antara lain karena anggapan bahwa semua makanan yang berbau Perancis bermutu tinggi. Perancisisasi juga membuat orang yang akan bersantap mempunyai citra yang kabur tentang apa sebenarnya yang ia mau santap. Misalnya:
"filet mignon" (secara harafiah artinya: irisan yang lembut)
"pate de fois gras" (liver paste)
"chevalen" (daging kuda)
"Monsieur de Veau" (daging lembu muda, veal)
"Escargot d'France" (bekicot, keong) dsb.
Si Inem yang warungnya sering dikunjungi turis (backpackers) Perancis, tidak mau kalah. Dia pasang menu sebagai berikut:

Kata ratatouille berasal dari touiller yang artinya adalah "melempar makanan". Ratatouille berasal dari daerah Nice dan sekitarnya. Makanan ini aslinya adalah makanan para petani miskin yang dimasak pada musim panas dengan sayuran musim panas. Ratatouille yang asli tidak memuat terong (yang bukan sayuran musim panas seperi sayuran lainnya). Isinya adalah courgette atau zucchini
(semacam ketimun), tomat, cabai merah dan hijau, bawang dan bawang putih. Seringkali ratatouille yang dikenal sekarang menambahkan terong.
Ratatouille Perancis dihidangkan begini saja atau dengan nasi, kentang atau roti. Biasanya dihidangkan sebagai makanan makan siang dengan roti. Biasanya juga disertai dengan masakan kentang sebagai pelengkap. Biasanya hanya dihidangkan sebagai makanan samping saja. Semua isi makanan ini ditumis memakai minyak zaitun.

Sumber bacaan di sini.

Kamis, 09 Juli 2009

PARIS, KOMPAS.com - Hingga tahun 2009 ini, grand slam Perancis Terbuka sudah digelar sebanyak 85 kali. Dalam rentang waktu tersebut, pernah tak diselenggarakan antara tahun 1915-1919 serta 1940-45. Dan, orang terakhir yang menjadi juara tunggal putri tentu saja Svetlana Kuznetsova, setelah di final, Sabtu (6/6), mengalahkan kompatriotnya Dinara Safina.

Kamis, 11 Juni 2009

Napoleon Bonaparte

Kaisar Napoleon Bonaparte (15 Agustus 17695 Mei 1821) dipunwiyosaken ing pulo Korsika saking sawijining kulawarga bangsawan lokal kanthi asma Napoleone di Buonaparte (ing basa Korsika, Nabolione utawi Nabulione). Salajengipun panjenenganipun ngadhaptasi asma Napoléon Bonaparte ingkang langkung mèmper Prancis.

Karir militèr


Lukisan misuwur Napoleon Nglintasi Alpen, karyanipun Jacques-Louis David.
Panjenenganipun dados murid ing Akademi Militer Brienne taun 1779 ing yuswa 10 taun, kapinteranipun marakaken Napoleon lulus akademi ing yuswa 15 taun. Karir militèripun nanjak kanthi cepet sasampunipun panjenenganipun kasil numpes karusuhan ingkang dipundhalangi kaum panyengkutung royalis kanthi cara ingkang banget ngagetaken: nembakaken meriam ing kitha Paris saking nginggil menara. Prastawa punika dumadi taun 1795 nalika Napoleon yuswa 26 taun. Manéka perang ingkang dipunmenangaken ing antawisipun nglawan Austria lan Prusia.

Wekdal kajayan

Ing wekdal kajayanipun, Napoleon Bonaparte nguwaosi mèh sedaya dhataran Eropah kanthi cara diplomasi ugi paperangan. Ing antawisipun inggih punika Walandi kanthi dipunangkatipun rayinipun Louis Napoleon,Spanyol kanthi dipunangkatipun Joseph Napoleon, Swedia kanthi dipunangkatipun Jenderal Bernadotte minangka raja ingkang salajengipun khianat, sebagéyan ageng wilayah Italia ingkang dipunrebat saking Austria lan Polandia kanthi dipunangkatipun Joseph Poniatowski minangka wali nagari Polandia.

Sumber bacaan di sini.

Jumat, 29 Mei 2009


René Descartes (IPA: ʀəˈne deˈkaʀt; lahir di La Haye, Perancis, 31 Maret 1596 – wafat di Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650 pada umur 53 tahun), juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur berbahasa Latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641).
Descartes, kadang dipanggil "Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad ke-17 dan 18.
Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir.
Dalam bahasa Latin kalimat ini adalah: cogito ergo sum sedangkan dalam bahasa Perancis adalah: Je pense donc je suis. Keduanya artinya adalah:
"Aku berpikir maka aku ada". (Ing: I think, therefore I am)

Kamis, 14 Mei 2009

Seorang penulis asal Perancis Jean-Marie Gustave Le Clezio memenangkan penghargaan Nobel untuk kategori kesusastraan tahun 2008. Clezio dijuluki oleh Swedish Academy sebagai seorang "pengembara" atas perjalanannya keliling dunia untuk memahami kultur setiap negara yang dikunjunginya. hal ini tercermin dalam karya-karyanya.

Swedish Academy sebagai pihak penentu siapa pemenang hadiah bergengsi berupa 10 juta crown Swedia atau setara US$ 1.4 juta ini, memuji pengabdian Le Clezio selama 68 tahun atas novel-novel petualangan, esai-esai dan semua karya kesusastraannya tentang anak-anak.

"Semua hasil kerjanya mempunyai karakter yang kosmopolitan. Dia memang warga Perancis, tapi selebihnya dia adalah seorang musafir, warga dunia, seorang
petualang," kata Sekretaris Swedish Academy Horace Engdahl, saat konferensi
pers.

Setelah lahir di Nice, Le Clezio lalu pindah ke Nigeria bersama keluarganya saat dirinya berusia 8 tahun. Karya pertamanya 'Un Long Voyage' dan 'Oradi Noir' bahkan di kerjakannya sepanjang perjalanan menuju Nigeria.

Menurut situs resmi Swedish Academy, Le Clezio belajar bahasa Inggris di sebuah Universitas Inggris dan mengajar di beberapa institusi antara lain di Bangkok, Meksiko, Boston, Austin dan Albuquerque, dan tempat lainnya.

Le Clezio juga menghabiskan waktu yang cukup lama di Meksiko dan Amerika Tengah sampai akhirnya menikahi gadis Maroko pada tahun 1975. Sejak 1990, dia dan istrinya kemudian membagi waktu mereka antara Albuquerque di New Mexico,
Kepulauan Mauritius dan Nice, Perancis.

Novel pertamanya Le proces-verbal (The Interrogation), ditulisnya pada saat
berumur 23 tahun. Novel tersebut membawanya memenangkan penghargaan Renaudot di Perancis.

Tampil sebagai penulis bergaya baru pada tahun 1960-an. Le Clezio telah menarik perhatian dengan memasukkan tema lingkungan dan dunia anak-anak.

Gebrakan besarnya datang pada tahun 1980 dengan karyanya "Desert", yang di
sebu-sebut "berisikan gambaran yang menakjubkan dari sebuah budaya yang hilang di padang pasir Afrika Timur, yang berlawanan sekali dengan gambaran bangsa Eropa yang melihatnya melalui kacamata imigran yang tidak diinginkan.

"Seorang petualang hebat, dia menaruh jangkauan global pada budaya Perancis dan nilai-nilai pada sebuah dunia yang global," kata Presiden Perancis Nicolas Sarkozy.

Sumber bacaan di sini.
L’Étranger (Bahasa Perancis: “Orang Asing” adalah sebuah karya sastra berbentuk roman karangan Albert Camus. Roman dalam bahasa Perancis ini ditulis pada tahun 1942. Lokasi ceritanya adalah di Aljazair, tempat Camus sendiri lahir dan besar.

Bagian pertama

Meursault, sang protagonis cerita ini, seorang warga kota Aljir berwarganegara Perancis (apa yang disebut pied noir), mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia di sebuah rumah jompo yang terletak di luar kota. Lalu ia pergi dan melayatnya. Di sana ia ditanya apakah ia ingin melihat ibunya sebelum dikubur, ia menolak. Maka iapun mengunjungi upacara penguburan jenazah ibunya bersama-sama dengan teman ibunya, antara lain Perez yang kata orang adalah pacar ibunya. Maka setelah semua selesai iapun kembali ke Aljir. Keesokan harinya ia tetap melanjutkan kehidupan kembali seperti biasanya dan berjalan-jalan dengan pacarnya yang bernama Marie.
Maka sekali peristiwa ia bepergian dengan pacarnya Marie dan seseorang teman lainnya yang bernama Raymond ke pinggir pantai. Di sana cuaca sangat panas dan temannya si Raymond bertengkar dengan dua orang Arab Aljazair yang bersenjatakan pisau tajam dan pergi ke tempat Meursault. Kebetulan ia membawa sepucuk pistol dan Meursault mengambil senjata itu dari padanya. Lalu ia kembali ke tempat dua orang Arab tersebut dan salah satunya ditembak hingga mati.

Bagian kedua

Meursault pun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Maka ia segera diinterogasi oleh sang kepala penjara. Tetapi pertanyaannya berkisar antara hubungannya dengan ibunya. Ketika ia ditanya apakah ia sayang terhadap ibunya ia menjawab bahwa ia mencintainya tetapi kebutuhan tubuhnya seringkali menghalang-halangi perasaannya. Hal ini diungkapkannya dengan kalimat berikut: "Le jour où j’avais enterré maman, j’étais très fatigué, et j’avais sommeil" (dalam bahasa Indonesia: "Pada hari saya mengubur ibu, saya sangat capai dan saya mengantuk"). Tetapi sang kepala penjara ingin supaya Meursault merasa menyesal dan ia menunjukkan sebuah salib yang diambilnya dari laci. Tetapi Meursault tak perduli dan hanya terlihat bosan saja. Akhirnya sang kepala penjara tidak melanjutkan usahanya.
Ketika Meursault ditanya apakah ia menyesali perbuatannya, ia menjawab bahwa ia sebenarnya lebih merasakan rasa kesal daripada rasa sesal. Lalu sang kepala penjara menyebutnya sebagai seorang "Antikristus".
Marie, pacarnya juga menjenguknya tetapi ia ingin melupakannya karena itu merupakan bagian dari hukumannya. Setelah beberapa lama ia tidur lebih baik dan membuang waktu dengan membaca sebuah kisah dari Cekoslovakia: seorang pria ketika masih muda pergi merantau untuk mencari uang dan kembali dengan seorang istri dan anak. Ketika pulang kembali ke kampung halamannya ia ingin memberikan kejutan kepada ibu dan saudari perempuannya yang memiliki sebuah hotel. Dalam melaksanakan hal ini, ia menitipkan istri dan anaknya di sebuah penginapan lainnya. Maka sebagai sebuah lelucon ia memesan kamar di hotel ibunya dan ingin membayarnya. Lalu pada malam hari ibunya dan saudarinya yang tak mengenalinya lagi membunuhnya karena ia dianggap seorang musafir yang kaya. Lalu mayatnya dibuang ke sungai. Keesokan harinya istrinya menemukan dan menguak jati diri suaminya. Kemudian ibu dan saudara perempuannya bunuh diri; ibu menggantung diri dan saudarinya menceburkan dirinya ke sebuah sumur. Meursault sendiri berpendapat bahwa itu memang sudah ganjaran sang musafir itu dan ia memang seyogyanya jangan bermain-main seperti itu. Maka hari-hari berlalu seperti itu.
Maka akhirnya ia diadili di pengadilan dan ia duduk di kursi terdakwa. Ia melihat kepala panti jompo, 'pacar' ibunya: Thomas Pérez, Raymond, Marie dan lain-lainnya. Hakim menginterogasinya tentang ibunya dan lalu tentang orang Arab yang dibunuhnya. Orang-orang dari panti jompo mengatakan bahwa Meursault tidak menjatuhkan tetesan mata sedikitpun jua ketika ibunya dikubur. Meursault merasa bahwa ia dibenci oleh semua orang dan ia merasa ingin menangis. Lalu jaksa menyerangnya secara berapi-api dengan antara lain mengatakan bahwa ia tidak sepantasnya minum-minum kopi di depan peti mati ibunya ketika ibunya meninggal meskipun ditawari demikian. Kemudian ia menyerangnya lagi bahwa Meursault tidak sepantasnya keesokan harinya setelah ibunya dikubur lalu pergi berpacaran dengan seorang wanita seperti Marie. Dan akhirnya jaksa berseru dengan mengatakan bahwa Meursault "telah mengubur ibunya dengan hati seorang kriminal."
Meursault sendiri merasa bahwa pengacaranya kurang sekali dalam membelanya dan merasa pula bahwa mereka seakan-akan membicarakan kasusnya di luar dirinya. Lalu jaksa menyerangnya tentang si orang Arab yang dibunuhnya bahwa Meursault membunuhnya dengan keji dan dingin. Meursault membidikkan senjatanya lalu memicu pistolnya dan setelah orang Arab ini jatuh, Meursault masih menembakkan peluru tajam sebanyak empat kali kepada mayat yang tak bergerak lagi ini tentu secara sadar. Lalu jaksa mengatakan bahwa Meursault tidak menyatakan rasa sesal dan masyarakat umum harus dilindungi dari seorang insani seperti Meursault ini. Jaksa bahkan menuduh Meursault bahwa ia tidak memiliki jiwa.
Akhirnya Meursault ditanya sekali lagi akan motifnya lalu ia menjawab bahwa itu semua ia lakukan karena "pengaruh matahari." Maka hadirin sekalian di dalam ruang sidang tertawa mendengarnya. Pengacara Meursault tidak mampu untuk membela di depan anggota juri dan jaksa sekali lagi mengatakan bahwa masyarakat ramai harus dilindungi dari seseorang seperti Meursault.
Hakim akhirnya menyatakan bahwa Meursault harus menerima hukuman mati dengan dipenggal kepalanya menggunakan guillotine. Ia menjatuhkan vonisnya atas nama ‘Rakyat Perancis’. Maka Meursault lalu mengingat akan kehidupan yang akan segera berakhir, yang bukan miliknya lagi. Ia mengingat kenangan-kenangan manis kecil seperti bau musim panas, langit yang baru dan senyum serta gaun pacarnya; Marie. Tetapi kemudian ia berpikir bahwa semuanya tidak ada gunanya, sidang ini semua dan apaun jua. Ia hanya merasakan ingin bergegas-gegas kembali ke selnya untuk tidur.
Maka menurut koran-koran ditulis bahwa Meursault harus membayar kembali hutangnya kepada masyarakat. Di sisi lain Meursault sendiri berpendapat bahwa itu semuanya tak ada maknanya, semuanya sama saja. Dan akhirnya ia berkata pada dirinya sendiri: “Ya sudahlah aku akan mati ... Tetapi semua orang toh tahu bahwa hidup itu tak ada gunanya dijalani. Di dalam lubuk hatiku, aku tahu bahwa mati pada usia 30 tahun atau 70 tahun tidak ada bedanya. Pada kedua kasus ini orang-orang lain, pria dan wanita tetap hidup semua dan ini sudah terjadi selama ribuan tahun.
Pada saat-saat terakhirnya ia didatangi seorang pastor yang ingin memberinya sedikit bimbingan rohani, tetapi Meursault menolaknya dan bahkan memaki-makinya. Ia berkata kepadanya bahwa ia tidak ingin membuang saat-saat terakhirnya dengan perbincangan mengenai Tuhan atau agama. Ia mempercayakannya terhadap "ketidakpedulian dunia".
Akhirnya Meursault menutup kisah ini dengan kalimat: “Supaya semuanya terlaksana dengan baik, supaya perasaan sepiku agak berkurang, tiada lain aku berharap semoga nanti pada hari aku di eksekusi akan ada banyak penontonnya di mana mereka akan menerimaku dengan jeritan kebencian.”

Kutipan dari buku


Di bawah ini disajikan dua fragmen dari buku dalam bahasa Perancis beserta alihbahasa Indonesia. Fragmen pertama di bawah ini diambil dari adegan terakhir bagian pertama, yaitu setelah Meursault menembak mati orang Arab yang sebelumnya mengancamnya dengan pisau belati. Sedangkan fragmen kedua diambil dari bagian akhir buku dan sekaligus bagian terakhir bagian kedua. :

Fragmen pertama

"C'est là, dans le bruit à la fois sec et assourdissant, que tout a commencé. J'ai secoué la sueur et le soleil. J'ai compris que j'avais détruit l'équilibre du jour, le silence exceptionnel d'une plage où j'avais été heureux. Alors, j'ai tiré encore quatre fois sur un corps inerte où les balles s'enfonçaient sans qu'il y parût. Et c'était comme quatre coups brefs que je frappais sur la porte du malheur".

Alihbahasa

"Di sana, di dalam suara gemuruh yang sekaligus tenang dan berisik, semuanya mulai. Aku mengibaskan keringat dan matahari. Aku mengerti bahwa aku telah menghancurkan keseimbangan hari, kesunyian istimewa sebuah pantai di mana aku sebelumnya merasa bahagia. Maka, aku pun menembak empat kali lagi di tubuh yang sudah tak bergerak, di mana bola-bola peluru menembusnya tanpa muncul. Dan itu bagaikan empat pukulan pendek yang kuketukkan pada pintu malapetaka."

Fragmen kedua

"Devant cette nuit chargée de signes et d’étoiles, je m’ouvrais pour la première fois à la tendre indifférence du monde. De l’éprouver si pareil à moi, si fraternel enfin, j’ai senti que j’avais été heureux, et que je l’étais encore. Pour que tout soit consommé, pour que je me sente moins seul, il me restait à souhaiter qu’il y ait beaucoup de spectateur le jour de mon exécution et qu’ils m’accableraient de haine".

Alihbahasa

"Di depan malam ini yang penuh dengan pratanda dan bintang, aku membuka diriku untuk pertama kalinya kepada perasaan ketidakperdulian dunia. Mengakui bahwa semuanya sama saja, bahkan seakan saudaraku, maka aku pun merasakan bahwa aku dulu bahagia dan aku pun sekarang masih. Supaya semuanya terlaksana dengan baik, supaya perasaan sepiku agak berkurang, tiada lain aku berharap semoga nanti pada hari aku dieksekusi akan ada banyak penontonnya di mana mereka akan menerimaku dengan jeritan kebencian."

Sumber bacaan di sini.

Anda Pengunjung Ke:

Komentar Anda

Pengikut

Popular Posts

Chatting, Yuks!!!