Senin, 27 April 2009

1. Belajar bahasa Prancis nggak susah kok! Buktinya paling banyak digunakan di 5 benua (setelah bahasa Inggris).

2. Mempelajari bahasa baru, seperti bahasa Prancis, mengembangkan daya berpikir kritis dan kreatif Anda.

3. Bisa berbahasa Prancis membantu karir Anda dalam berbagai bidang profesional (perhotelan, pariwisata, teknik, hubungan internasional, dll).

4. Bisa berbahasa Prancis akan meningkatkan peluang kerja dan potensi gaji Anda.

5. Bisa berbahasa Prancis berarti menguasai salah satu bahasa resmi di 53 negara dan di berbagai lembaga internasional (PBB, Uni Eropa, Komisi Internasional Olimpiade).

6. Mampu berbahasa Prancis akan meningkatkan kemampuan Anda dalam berbahasa Inggris (50% kosakata bahasa Inggris berasal dari bahasa Prancis).

7. Belajar bahasa Prancis akan meningkatkan penghargaan Anda terhadap orang lain dan kebudayaan mereka.

8. Bahasa Prancis adalah bahasa budaya, membuka cakrawala Anda untuk mengenal dunia seni, musik, tari, mode, boga, dan sinema, terutama melalui internet (bahasa kedua yang paling banyak digunakan di internet).

9. Bisa berbahasa Prancis memudahkan akses Anda memasuki salah satu sistem pendidikan tinggi terbaik, memungkinkan Anda mengenal masyarakat Prancis yang modern dan dinamis, serta menjadikan Anda leluasa menjelajahi keanekaragaman budayanya.

10. Yang paling penting, bahasa Prancis adalah salah satu bahasa yang paling indah dan romantis di seluruh dunia, kan???

Sumber bacaan di sini.
1. Jean Pierre Papin
Pemain ini pernah merumput di Milan pada era 90-an. Diambil dari klub Perancis Marseille pemain ini dulunya dikenal sebagai tukang gedor di timnas Perancis sejaman dengan Cantona, Ginola. Cukup berprestasi di Milan meski tidak sehebat Van Basten atau George Weah dari Liberia. Tajam di kotak penalti dan pandai dalam penempatan posisi di kotak penalti lawan.

2. Marcel Desaily
Salah satu legenda Milan yang cukup disegani yang berasal dari Perancis. Berprestasi di Marseille dengan mengalahkan Milan di Piala Champion 1993 membuatnya diambil oleh Capello. Ditempatkan di lini tengah untuk menggantikan posisi Rijkaard dan Ancelotti membuatnya menjadi gelandang tengah Milan yang membuat lini kedua Milan menjadi solid dan kuat. Tekelnya cukup kuat dan berani berduel satu lawan satu. Membawa Milan juara di Piala Champion dan Seri A. Pada 1998 dijual ke Chelsea yang membuat Berlusconi mencak-mencak karena 1998 adalahpuncak karir Desaily dengan mmebawa perancis juara dunia.

3. Chirstophe Dugarry
Dibeli dari Bordeaux pemain yang seangkatan dengan Zidane ini kurang bersinar di Milan. Tidak banayk membuat gol sehingga akhirnya dijual ke Barcelona. Tidak sehebat waktu di Bordeaux. Prestasinya meredup di Milan seiring dengan meredupnya prestasi Milan saat dialtih Oscar Tabarez pada tahun 1995.

4. Ibrahim Ba
Pemain ini menjadi terkenal saat membela Boerdeaux. Lincah, gesit berlari dari sayap kananmerupakan kelebihan pemain ini sehingga Milan merekrutnya. Namun apa yang terjadi di Milan pamornya meredup seiring dengan prestasi Milan Dipinjamkan ke klub-klub kecil di Italia namun sampai sekarang Ibou masih setia bersama Milan meski tidak pernah dimainkan.

5. Youri Gourcuff
Pemain muda yang digadang-gadangkan sebagai Il Nouvo Kaka-Next Kaka. Namun bila dibandingkan dengan Kaka wah jauh banget. Prestasinya di Milan pun hanya sebatas penghanagt bangku cadangan saat menjuarai Liga Champion 2007. Di beli dari Rennes pemain ini sekarang dipinjamkan ke Bordeaux dan namanya sedang menjulang ehingga banyak klub besar tertarik merekrutnya.

6. Vikash Dhorasoo
Pemain Perancis keturunan India ini bermain di Milan pada era 2002an tapi karirnya atidak begitu bagus. Diambil dari Lyon Perancis tetapi kuarangbersinar di Milan. Terakhir diputus kontraknya oleh klub Italia.


Sumber bacaan di sini.

Kamis, 23 April 2009

Festival Sinema Perancis kembali lagi untuk ke-14 kalinya. Bertahannya festival ini dalam kurun waktu selama ini menjadikannya Festival sinema tertua di Indonesia, di mana festival ini menjadi ajang pertemuan kehidupan budaya. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah : setelah sekian tahun, masih adakah yang bermanfaat dari peristiwa seperti ini ?
Sebuah Festival bertujuan untuk menunjukkan kekayaan dan keberagaman dari produksi sinematografi kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang luar biasa bagi dunia sinema Perancis : rekor bersejarah untuk film « Bienvenue chez les Ch’tis » yang disaksikan oleh 21 juta pasang mata di Perancis, dan pengakuan internasional untuk film « Entre les murs » (di balik dinding kelas), film penerima penghargaan Palme d’Or dari Festival de Cannes yang terakhir, yang akan kami sajikan sebagai film penutup.

Usaha terbesar dari sinema Perancis adalah melakukan pembaharuan secara terus-menerus. Hal ini adalah wujud usaha dari generasi baru para sineas yang kami beri tempat khusus pada tahun ini dengan putaran dari 7 film pertama. Film-film ini merupakan cerminan evolusi dari sebuah lingkungan yang tema-temanya menembus segala batas: untuk itulah kami mengadakan kerja sama untuk menyelenggarakan Festival Film Wanita di Indonesia, yang akan berlangsung dari tanggal 21 sampai 26 April di Salihara. Dan pada pada kesempatan itu kami akan memutarkan beberapa film, salah satunya « Naissance des pieuvres » sebagai film pembuka.
Itu semua kami lakukan tanpa mengenyampingkan salah satu fungsi esensial dari sinema: hiburan. Kami juga akan mempersembahkan bunga rampai dari film-film terbaik genre terbaru, dengan menghadirkan malam istimewa yang dipersembahkan bagi komedi romantik pada tanggal 24 April yang akan datang.


DUTA FESTIVAL
Nicholas Saputra

ImageNicholas lahir di Jakarta pada 24 ebruari 1984. Awal karirnya di film Ada Apa Dengan Cinta menempatkannya sebagai salah satu aktor muda paling berbakat dan disukai. Perannya dalam film Gie sebagai Soe Hok Gie membuatnya memenangkan Piala Citra sebagai aktor terbaik pada Festival Film Indonesia 2005. Aktor yang terkenal sangat selektif dalam memilih peran di film-filmnya telah berakting di 8 film diantaranya Janji Joni, Tiga Hari Untuk Selamanya, dan Tiga Doa Tiga Cinta. Selain akting, Nicholas juga Seorang model, VJ di V Channel dan Arsitek.

Marsha Timothy

ImageMarsha lahir di Jakarta, 8 Januari 1979. Memulai karir sebagai bintang iklan dan sinetron, karir bidang film dimulai lewat Ekspedisi Madewa. Marsha telah membintangi sekitar 15 film yang banyak diantaranya adalah film-film komedi romantis seperti misalnya Otomatis romantis sehingga julukan bintang komedi-romantis melekat padanya. Film terbarunya Pintu Terlarang merupakan bukti bakat aktingnya bahwa selain loveable di film-film komedi romantis, Marsha juga bisa sebagai stunningly beautiful manipulative psycho.
Sumber bacaan di sini.

Jakarta, SINARHARAPAN.CO.ID – Acara tahunan Festival Seni Budaya Prancis di Jakarta telah rutin digelar sejak lima tahun lalu. Pada tahun 2009 ini, kegiatan temu budaya Prancis dan Indonesia itu akan berlangsung pada 5 Mei-26 Juli mendatang dengan penampilan berbagai karya seni yang beragam.


Pembukaan “Festival Seni Budaya Prancis 2009” akan didahului dengan pameran seni gambar, “Ligne a ligne” di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/5) malam. Mewakili pihak penyelenggara, Direktur Pusat Kebudayaan Prancis (CCF) Jakarta, Patrick Perez, mengatakan bahwa kegiatan ekshibisi tersebut menampilkan karya kontemporer seniman Indonesia dan Prancis melalui corak kehidupan yang digambarkan dari media video dan internet.

“Seniman-seniman muda itu mempertanyakan makna gambar dengan cara yang berbeda dari para seniornya. Mereka mencoba untuk keluar dari bingkai-bingkai konvensional. Mereka menggambar dengan kapur di atas lantai, atau menggunakan lampu neon untuk menciptakan berbagai macam bentuk hiasan tembok,” papar Patrick Perez, saat mengadakan pertemuan pers, Rabu (15/4) siang.
Para seniman pelukis yang dikuratori Michel Nuridsany itu, ada pula yang memakai cat semprot dalam membuat grafiti di berbagai tempat. “Mereka menggantung gambar di atas tali dengan menggunakan penjepit pakaian, ataupun mengirim gambar kartun melalui telepon seluler,” tambahnya.
Aspek media yang dinamis pada gambar tetap dipertahankan sebagai konsep, akan tetapi penyampaian gambar kini menjadi lebih bebas. “Karya cipta, humor, dan persilangan disiplin ilmu akan hadir dalam pameran ini, melalui aneka ragam karya yang akan membuka mata kita pada arti gambar dalam berbagai bentuk dan aspek,” ungkapnya lebih jauh.
Duta Besar Prancis Philippe Zeller menyambut gembira kegiatan yang disebutnya sebagai pertemuan dialog budaya Indonesia-Prancis ini, karena demikian penting artinya bagi keberadaan kedua bangsa, sekaligus bertujuan untuk memperkenalkan citra budaya Prancis yang beragam dan banyak. “Bentuk dialog yang kemudian terjadi nanti adalah mengekspresikan keragaman seni budaya sebagai kata kuncinya,” jelas Pak Dubes.
Maka jangan heran, bila di hari pertama penyelenggaraan festival juga muncul Instalasi Makanan, “Mirelaridaine” dari seniman Delphine Bailleul. Sebutlah itu sebagai hidangan seni yang lahir dengan keinginan untuk mempromosikan ide baru di luar batas yang biasa, dan berupaya menjadikannya sebagai topik penelitian dan pengembangan.
Pada hakikatnya, “Mirelaridaine” menampilkan wadah eksperimen, menggali tingkah laku manusia sehari-hari. “Mereka menawarkan konsep utopis, di mana setiap orang mengonsumsi eksistensinya dengan cara yang berbeda-beda. Sebuah mimpi tentang kehidupan biasa yang akan membangkitkan identitas puitis dari peralatan sehari-hari. Seni kuliner ternyata bisa menjadi puitis selain nikmat,” jelas Patrick Perez.
Hip Hop Lagi
Selanjutnya, “Festival Seni Budaya Prancis 2009” menyajikan acara musik klasik dari dua talenta muda, Clement Dufour dan Tristan Pfaff di Erasmus Huis (27/5); konser musik klasik dari Michael Cousteau & Nusantara Symphony Orchestra di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (16/6); konser musik Prancis, “Les Blerots de R.A.V.E.L.” di Rolling Stone Live Venue (21/6), serta pertunjukan musik elektronik “Chinese Man Records” di Centro, Dharmawangsa Square (13/6).
Tak ketinggalan, para penikmat seni bakal dijejali dengan teater komedi, “A Wonderful World” dari Philippe Martz dan Bernie Collins di Gedung Kesenian Jakarta (19/6), yang mengajak kita kembali ke dalam khayalan masa kecil.
Tanpa kehilangan jejaknya sebagai negeri penggagas tren mode, “Festival Seni Budaya Prancis 2009” juga mengadakan pameran fotografi mode bertajuk “Marbres” dari Camille Vivier di Plaza Indonesia (28/5). Ada pula peragaan busana tari bertema “La Femme Paysage, Vision de Paris a Java: Performance dansee et exposition” di Plaza Indonesia (15/5) dari dua seniman Prancis, Marie Labarelle (penata gaya dan busana) dan koreografer Marie Barbottin. N

Sumber bacaan di sini.
Kalau selama ini kita belajar bahasa Prancis yang 'resmi'-nya, kali ini kita akan mengenal sekaligus mempelajari bahasa 'gaul' Prancis. Seperti bahasa-bahasa lainnya di dunia, bahasa Prancis juga mempunyai versi bahasa gaulnya, loh! Kalau selama ini kamu belajar bahasa Prancis di perkuliahan atau mengikuti kursus bahasa Prancis di tempat les, maka bahasa Prancis yang kamu pelajari adalah jenis bahasa Prancis baku yang kamu temui dalam surat kabar, buku cerita, acara dialog atata di televisi.

Tetapi, kalau kamu pernah mendengar bahasa Prancis yang digunakan di jalanan di Prancis, oleh anak-anak muda Prancis, atau di film-film Prancis dengan setting kehidupan sehari-hari masa kini, atau yang kamu baca di komik, saya yakin kamu pasti heran atau nggak ngerti karena tidak pernah mendengar kata-kata itu di kelas! Sebut saja misalnya, ‘les beurs’ (orang-orang Prancis keturunan Arab), ‘les flics’ (polisi). Bahasa Prancis yang tidak baku seperti inilah yang disebut l’argot atau le verlan. Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah bahasa jenis ini hanya sesekali saja digunakan jadi kamu tidak perlu repot-repot mempelajarinya, atau sebaliknya, pentiiing banget?

u siaran beriBon... mau tidak mau, walaupun jenis bahasa argot dan verlan ini tidak baku, tetapi layaknya bahasa-bahasa gaul lainnya di dunia seperti bahasa slang-nya Inggris Amerika atau bahasa Indonesia gaul a la anak Jakarta, bahasa argot dan verlan sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari masyarakat Prancis. Maka, kalau kamu ingin tinggal atau kuliah di Prancis, otomatis kamu harus bisa dan ‘mengerti’ bahasa penduduknya, apa yang mereka ucapkan di pasar, di jalanan, saat mengobrol dengan kamu di kafe, dan kegiatan-kegiatan sehari-hari lainnya.

Perbedaan argot dan verlan
Tapi memang apa bedanya verlan dengan argot? Keduanya sama-sama merupakan istilah untuk ‘bahasa gaul’, namun menurut kamus Larousse, argot adalah kosakata khusus yang digunakan oleh kalangan tertentu berdasarkan profesi atau kelas sosial. Argot bisa juga berarti bahasa yang digunakan oleh para pelaku tindak kriminal dan pengguna obat-obatan terlarang agar mereka bisa berkomunikasi secara bebas tanpa dipahami oleh orang-orang di luar kelompok mereka. Supaya bisa main rahasia-rahasiaan, begitulah kira-kira . Kalau verlan adalah bahasa argot yang digunakan dengan cara membolak-balik suku katanya. Misalnya, un mec yang merupakan b
ahasa argot (atau bahasa gaul, bahasa tidak baku) untuk kata un ami (teman) menjadi un keum. Contoh lainnya, une bagnole (mobil) yang merupakan bahasa gaul untuk kata une voiture menjadi une gnolba. Hehe, bingung ya?


Jadi begini polanya: kita ambil contoh dari kata l’envers yang artinya terbalik. Sekarang ‘pecahkan’ dulu susunan kata l’envers menjadi beberapa suku kata. (Untuk kata l’envers ini ada dua suku kata yaitu l’en- dan –vers). Lalu, kita ucapkan kedua suku kata ini secara perlahan dan coba balikkan:

l'envers... l'en vers... vers l'en... versl'en... verslen... verlen... verlan
Huruf terakhir yaitu ‘s’ dihilangkan, dan kata baru yang terbentuk memiliki huruf akhir berupa konsonan agar pelafalannya menjadi ‘enak’ didengar. Memang sih, tidak ada aturan baku untuk membuat kata-kata bahasa Prancis gaul seperti ini. Sama juga ‘kan dengan kata-kata gaul bahasa Indonesia, apa kita pernah tahu bagaimana cara membentuknya?
Coba kita polakan lagi contoh kata lainnya, misalnya ‘femme’. Kata ini terdiri dari dua suku kata juga, yaitu fa- dan –meu (perhatikan, maksud saya adalah suku kata saat diucapkan secara perlahan, bukan saat ditulis). Lalu, ucapkan keduanya pelan-pelan sambil dibalik:

Femme... fa meu... meu fa... meufa... meuf

Jadi, bahasa gaul untuk kata ‘femme’ adalah meuf.

Sekarang, kamu s
udah tahu bahasa gaul untuk menyebut ‘les arabes’ atau orang-orang Prancis keturunan Arab adalah beur. Tetapi, kini ia mengalami pembentukan kata baru lagi menjadi rebeu dan reub.
Beur... beu re... re beu.. rebeu .. reub

Argot dan Verlan dalam Konteks Sosial

Yang menarik, bahasa argot yang disebut-sebut sebagai langue djeunz (de djeunz, yang berarti “jeunes” atau anak-anak muda) lebih sering dan intens digunakan oleh orang-orang yang tinggal di kawasan-kawasan pinggiran kota-kota besar di Prancis. Kemunculan bahasa argot pada tahun 1970-an seiring ditandai dengan dibangunnya kawasan atau permukiman-permukiman khusus bagi para imigran yang bekerja sebagai buruh atau karyawan di perusahaan-perusahaan besar di Prancis. Bahasa argot ini terus berkembang dan berevolusi terlebih saat teknologi telepon genggam diperkenalkan sehingga juga menjadi bahasa yang digunakan untuk ber-SMS-an ria.

Selain itu, karena sebagian besar para imigran yang tinggal di Prancis adalah mereka yang datang dari negara-negara Arab, maka dalam penggunaannya bahasa argot banyak mengalami percampuran dengan bahasa Arab. Misalnya saja kalimat berikut:

Misquina, elle fait tièp.

Misquina berasal dari kata ‘misquine’, yaitu kata bahasa Arab yang berarti ‘orang miskin’; sedangkan tièp merupakan kebalikan dari kata ‘pitié’. Jadi, maksud kalimat di atas adalah: La pauvre, elle fait pitié.

Walaupun begitu, bahasa argot juga mengalami banyak percampuran dengan bahasa Inggris yang bagaimana pun pengertiannya terkadang menjadi agak berbeda dengan makna asal kata bahasa Inggris itu sendiri. Misalnya pada kalimat berikut:

Je suis speed, maksudnya: Je suis pressé (saya terburu-buru).
Atau, kamu pernah mendengar kalimat: “On y go” ? Nah, kalau kalimat yang itu maknanya sama saja dengan “On y va”.

Layaknya bahasa Jawa di Indonesia, bahasa gaul Prancis juga mempunyai beberapa level atau tingkatan. Level pertama yaitu bahasa gaul akrab (familier) yang masih tergolong sopan dan bisa digunakan antarteman, keluarga, atau orang-orang yang sepantaran dengan kamu. Namun tetap saja bahasa ini tidak bisa digunakan dalam lingkungan resmi seperti di kantor atau di kampus dengan dosenmu. Misalnya fiston untuk fils (anak laki-laki), moche untuk laid (jelek), bouffe untuk nourriture (makanan). Level kedua disebut les mots grossiers yang digunakan untuk mengolok-olok atau mengumpat seseorang/sesuatu. Misalnya putain atau pute untuk mengatakan ‘sialan’ atau bisa juga ‘perek’, con yang berarti ‘goblok’ atau ‘dungu’. Tentunya kata-kata seperti ini tidak boleh dilontarkan kepada orangtua kamu atau orang-orang yang jauh lebih tua dari kamu. Level ketiga yaitu bahasa verlan yang dikombinasikan dengan bahasa gaulnya kalangan anak-anak muda ‘ghetto’ (Ghetto: kalangan tertentu yang memiliki persamaan latar belakang budaya atau tingkatan sosial). Misalnya, rebeu, keuf, meuf (artinya sudah saya jelaskan di atas).

Sumber bacaan di sini.

Di Indonesia bahasa Perancis dapat dipelajari diberbagai tempat seperti sekolah, akademi, universitas, pust kebudayaan Alliances Françaises,... Saat ini kurang lebih 30.000 orang belajar bahasa perancis baik di institusi umum ataupun khusus.

Ada sekitar 1.000 pengajar bahasa Perancis (400 orang di tingkat menengah atas dan 600 di tingkat pendidikan tinggi). Bahasa Perancis diminati untuk menambah wawasan, menambah keahlian demi melancarkan karir, mendapat kesempatan melanjutkan studi di Perancis atau hanya untuk dapat menguasai bahasa yang romantis!

Bagian kerjasama dan Kebudayaan Kedubes Perancis (SCAC) hadir di Indonesia menawarkan berbagai kegiatan komunikasi bertujuan mempromosikan bahasa Perancis di Indonesia serta berperan aktif untuk memberi kesempatan kursus lanjutan dan pelatihan kepada para pengajar bahasa Perancis (informasi lebih lanjut tentang SCAC).

Setiap tahun, SCAC juga mengadakan ujian DELF/DALF (Diploma bahasa Perancis) yang diakui secara internasional melalui jaringannya di berbagai kota di Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya, SCAC bekerjasama secara erat dengan berbagai mitra di Indonesia :

* Pusat Kebudayaan Perancis (CCF)
o CCF Jakarta
o CCF Bandung
o LIP Yogyakarta
o CCCL Surabaya
* Alliances Françaises : Bandung, Balikpapan, Denpasar, Lampung, Manado, Medan, Padang et Semarang.
* Perguruan tinggi
o Universitas tingkat S2 (UPI Bandung)
o Universitas tingkat S1 (10 universitas)
o Universitas yang menawarkan bahasa Perancis opsional di Fakultas Sastra / Pusat Bahasa Asing.
o Sekolah Tinggi / Akademi (Pariwisata - Bahasa Asing)
* Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan

Sumber bacaan di sini.

Jumat, 17 April 2009


Mempelajari suatu bahasa tentu tidak lepas dari menggunakan kamus, bahasa apa pun itu. Begitu pula bahasa Prancis. Selain Le Petit Robert, kamus bahasa Prancis lainnya yang banyak digunakan orang-orang di seluruh dunia adalah Le Petit Larousse. Maksudnya kamus Prancis-Prancis, ya. Saya sendiri juga pengguna setia kamus Larousse loh ;), serius..!

Larousse sendiri diambil dari nama pencipta kamus tersebut, yaitu Pierre Larousse. Kamus Le Petit Larousse banyak jenisnya dan hampir setiap tahun selalu diperbaharui. Selain Le Petit Larousse yang biasa, juga ada Le Petit Larousse illustré, Grand Dictionnaire universel,
Dictionnaire complet illustré, Nouveau Petit Larousse, Le Petit Larousse grand format, Le Petit Larousse compact
. Bapak yang satu ini memang berkeinginan untuk mengedukasi semua orang di seluruh dunia mengenai segala macam bidang, sesuai semboyannya, “instruire tout le monde et sur toute chose”, yang artinya mendidik semua orang dan tentang semua hal.


Peminat Berbagai Bidang Ilmu


Sejak kecil, Pierre Athanase Larousse atau dikenal dengan nama Pierre Larousse ‘haus’ mempelajari segala macam ilmu. Mengidolakan Diderot, seorang tokoh sastrawan Prancis pada abad ke-19 yang juga seorang pakar ensiklopedis, Larousse sudah mendapatkan beasiswa pada usianya yang baru 16 tahun untuk mengenyam pendidikan di univers
itas di Versailles! Lalu pada usia 20 tahun, Larousse yang lahir pada tahun 1817 itu kembali ke kampung halamannya di Toucy untuk menjadi pengajar sekolah dasar selama 3 tahun. Tidak lama setelah itu, ia mengikuti kuliah gratis di Sorbonne, mempelajari bahasa Latin, Yunani, ilmu linguistik, bahasa Sanskerta, Cina, kesusasteraan Prancis dan asing, sejarah, filsafat, bahkan ilmu mekanik hingga astronomi! Ck..ck..ck.. ! Selama 8 tahun mengikuti kuliah gratis itu Larousse juga belajar di Konservatorium Seni, Museum Sejarah Nasional dan Collège de France. Ia juga sering menghabiskan waktunya belajar di perpustakaan-perpustakaan besar. ‘Tukang’ belajar banget ya...

Selama aktifitasnya mengajar di sebuah sekolah dasar di kampung halamannya, Larousse merasa bosan dengan cara mengajar yang terlalu teknis sehingga ia menciptakan sebuah sistem pengajaran baru yang membangkitkan kreatifitas dan rasa keingintahuan murid-muridnya agar lebih bersemangat belajar dan membuat mereka berpikir kritis. Ia juga memb
uat manual atau pedoman pengajaran untuk anak-anak didiknya yang semakin meningkatkan prestasi karirnya. Oleh karena itu pada tahun 1848 pun Larousse diminta untuk mengajar di sebuah sekolah bergengsi bernama Institution Jauffret.


Mendirikan Librairie Larousse

Bersama Augustin Boyer, Pierre Larousse mendirikan sebuah toko buku ‘La Librairie Larousse et Boyer’ pada tahun 1850, yang berkembang pesat dan meraih sukses dalam waktu singkat. Dua tahun berikutnya ia mengikuti ujian khusus dari negara untuk meraih diploma (disebut brevet) sebagai editor penerbi
tan, dan ia pun berhasil. Larousse mengembangkan usahanya ke arah rumah penerbitan—yang dalam bahasa Prancis disebut maison d’édition—bertempat di rue Saint-André-des-Arts, Paris.

Pierre Larousse mempunyai misi untuk menguasai semua ilmu dalam berbagai bidang, dan menggagas penulisan serta penerbitan seri buku-buku pelajaran untuk sekolah dasar walaupun sempat terhenti pada tahun 1848 akibat Revolusi Prancis yang kedua kalinya. La Lexicologie des écoles primaires pun terbit pada tahun 1849, yang kemudian disusul dengan Grammaire élémentaire lexicologique pada tahun 1852. Lalu, pada tahun 1856, dengan dibantu oleh François Pillon, Larousse menerbitkan ‘kakek moyang’-nya kamus Le Petit Larousse, yaitu le Nouveau Dictionnaire de la langue française. Namun buku kamus buatannya itu ditentang oleh gereja dan masuk dalam daftar buku-buku yang dilarang terbit oleh gereja Roma.


Karya Terbesar Larousse

Di antara semua buku yang pernah diterbitkan Larousse, karyanya yang paling ‘besar’ dan fenomenal adalah kamus ensiklopedia universal yang berjudul Grand
Dictionnaire universel du XIXe siècle. Betapa tidak ‘besar’, karena tebalnya saja mencapai 22700 halaman!, dan ditulis dalam kurun waktu lama untuk jumlah halaman yang sebanyak itu hingga mencapai ajalnya. Ia menerbitkannya terlebih dahulu dalam 17 volume yang terpisah, dan lalu menyusunnya menjadi kamus mulai tahun 1866 hingga 1875.

Pierre Larousse meninggal pada tahun 1875 di Paris. Pada tahun yang sama ia tengah merintis pendirian perkumpulan société Larousse. Semangatnya yang tanpa henti untuk terus menyebarkan ilmu yang diserapnya kepada semua orang tercetus pada semboyan “Je sème à tout vent” yang tertulis di setiap kamus-kamus terbitannya. Kalau kamu amati dengan jeli gambar logo pada kamus Larousse ada seorang wanita yang tengah memetik bunga dengan serbuk sari yang bertebaran di sekelilingnya berupa titik-titik, itulah makna simbolis dari semboyannya itu. Merci à vous, Monsieur Larousse...




Sumber bacaan di sini.

Negara Perancis biasanya selalu dihubungkan dengan negara penghasil wine / anggur & juga terkenal sebagai negara yang sangat menghargai makanan juga minuman. Pernah kenal dengan Champagne Perancis? Nah, nama minuman di Perancis biasanya sama dengan nama wilayah di mana anggur itu dihasilkan. Demikian pula dengan Champagne, yang telah dihasilkan di daerah Champagne di wilayah tengah (sedikit utara) Perancis. (perkebunan anggur di Perancis sangat banyak & tiap wilayah mempunyai rasa khas yg berbeda) Dan semakin tua umur anggur tsb, maka semakin sedap rasanya. Cara penyimpanan atau penyulingannya semua rata rata berada di dalam gua khusus penyimpanan di bawah tanah. Minuman bordeaux & Bergerac dihasilkan di wilayah Bordeau. Juga berbagai jenis minuman seperti Medoc, Cahor, Saint-Emillion dan Tavel. Dua jenis anggur ini terbilang jenis anggur yang cukup mahal & bergengsi!
Perancis adalah negara kesatuan republik yang dikenal dengan sistem pemerintahan yang sentralistik. Dalam perkembangannya, setelah berlakunya Undang-undang desentralisasi (La Lois desentralisation 1982) tata pemerintahan daerah Perancis terdiri dari :

1) Region / wilayah yang hanya mencakup beberapa propinsi.
2) Department yang setingkat propinsi.
3) Commune yang setingkat Daerah Tingkat II atau lebih kecil lagi.

Perancis terbagi oleh 3 daerah zone.
Zone A : Kota Caen, Clermont - Ferrand, Grenoble, Lyon, Montpellier, Nancy, Metz, Nantes, Rennes & Toullouse.
Zone B : Kota Aix - Marseille, Amien, Besançon, Dijon, Lille, Limoges, Nice, Orléans - Tours, Poitiers, Reims, Rouen & Strasbourg.
Zone C : Kota Bordeaux, Créteil, Paris & Versailles.
Zone zone ini dibuat pemerintah Perancis supaya mudah dalam pengaturan waktu liburan sekolah atau kantor. Jadi setiap zone waktu libur atau masuk sekolahnya berbeda. Dan ini disesuaikan pula dengan padat atau tidaknya kota kota besar tsb. Bayangkan, pemerintah sudah jauh memikirkan arus mudik - balik disini dari zaman dulu. Alangkah cerdasnya mereka semua !

4 MUSIM MENURUT CALENDAR 2003 - 2004
Musim panas (été) 21 Juni
Musim gugur (automne) 22 September
Musim dingin (Hiver) 22 September
Musim semi (Printemps) 20 Maret

HARI PERINGATAN NAMA ORANG SUCI
Masih banyak pula hari khusus lainnya yg unik & menarik spt diatas. Diantaranya nama orang suci yang dijadikan hari nama orang tsb. Contohnya, tgl 21 Juli diperingati sebagai hari St. Victor Atau tgl 2 Desember diperingati sebagai hari Ste. Viviane. Nah, contohnya dihari khusus tsb, para kenalan atau kerabat Victor, mengucapkan selamat atas hari nama Victor tsb. Yah, ini hanya tradisi saja disini.

FETE DE LA MUSIQUE (HARI PESTA MUSIK)
Seluruh masyarakat selalu merayakan hari ini setiap tanggal 21 Juni. Seluruh warga bebas berkarya atau melakukan apapun asalkan semua berhubungan dgn musik. Banyak kelompok maupun perorangan yang sengaja membawa tape recordernya untuk disetel dijalanan umum. Rame! Banyak pula konser amatir perorangan/orkes musik bergengsi disetiap sudut sudut kota. Pokoknya di malam yang katanya malam terpanjang dalam setahun ini, semua orang keluar rumah untuk bergembira ria. Acara ini sudah lama ada & diadakan oleh pemerintah untuk membuat warganya nggak stress. Tujuannya supaya semua warga happy & bersuka ria dalam musik. Banyak pula pesta yg diadakan secara masal maupun perkelompok yang diadakan setiap oleh per- blok perumahan. Pokoknya semua orang keluar rumah untuk berdansa, menyanyi & menari bersama sampai pagi !! Biasanya di televisi banyak menggelar siaran langsung tentang acara musik akbar dari Tour Eiffel yang dimeriahkan oleh puluhan artis musik yang lagi naik daun.

FETE DES VOISINS (HARI PESTA TETANGGA)
Yang diadakan setiap tgl 27 Mei. Acara unik ini diadakan pemerintah untuk membina hubungan antar tetangga untuk saling mengenal lebih dekat. Karena kesibukannya masing masing, biasanya hubungan antar tetangga tidak begitu akrab. Di acara ini, setiap rumah akan sukarela menyumbang kue, minuman atau hidangan ringan lainnya untuk dinikmati bersama seluruh anggota tetangga lainnya. Acara ini biasanya dimeriahkan dengan musik & diadakan di halaman komplek perumahan tsb. Namun, ada juga yang digedung. Dengan adanya program pemerintah ini, hubungan antar tetanggapun menjadi lebih dekat, hangat & akrab. Biasanya acara ini akan diakhiri dengan menari & berdansa bersama antar warga.

BROCANTE VIDE GRENIER (HARI 'PEMBERSIHAN' GUDANG)
Yaitu hari khusus dimana kita bebas untuk menjual barang barang bekas milik kita! Apapun bisa dijual bebas asalkan kualitasnya masih bagus & pemiliknya sudah tidak butuh lagi. Dari mulai dari baju, kaset, alat rumah tangga, hiasan, bunga, sampai sepeda, dll semuanya ada! Semuanya dijual perorangan di stand / trotoar dijalan raya dekat rumah masing masing. Untuk menjual, biasanya harus daftar dulu untuk mendapatkan stand sendiri. Gratis ! Polisi juga telah mengarahkan arus mobil ke jalan lain, hingga para pedagang 'kagetan' ini bisa tenang menjual barang dagangannya di jalan raya tanpa gangguan polisi, mobil, dll. Harganya pun harga banting abis atau tergantung dari pemilik barang itu sendiri. Misalkan harga CD yang aslinya 20 Euro bisa jadi hanya 6 atau 8 Euro saja ! Untung banget khan? Antara pembeli-pedagang saling menguntungkan. Yang membutuhkan bisa beli lebih murah dan yang menjual pun bisa untung, karena sambil membuang barang bekasnya, dapat duit pula.

LA FETE DE MIRABELLE (HARI BUAH MIRABELLE)
Hari khusus untuk menikmati panen Mirabelle di sekitar propinsi Lorraine dst. Biasanya dirayakan seperti layaknya Bazaar. Semua makanan atau minuman yang disajikan beraneka ragam dan rata rata dihasilkan dari buah Mirabelle. Mengenai tanggal pastinya saya lupa. Yang pasti dirayakan tiap akhir Agustus.
Hari libur yg biasanya diakui oleh seluruh warga Perancis
1 Janvier
Le Jour de l'An
New Year's Day

21 Avril
Le lundi de Pâques
Easter Monday

1 Mai
La fête du Travail
Labor Day

8 Mai
Fête de la Victoire 1945
WWII Victory Day

29 Mai
L'Ascension
Ascension Day

9 Juin
Le lundi de Pentecôte
White Monday

14 Juin
La fête nationale
Bastille Day

15 Août
L'Assomption
Assumption Day

1 Novembre
La Toussaint
All Saints Day

11 Novembre
L'Armistice
Armistice Day

25 Décembre
Noël
Christmas Day

Sumber bacaan di sini.

Perancis, selain dikenal sebagai kiblat mode dunia, negara penghasil anggur maupun keju yang terkenal, ia juga dikenal sebagai negara gereja dan museum. Ada banyak sekali museum yang seharusnya tidak Anda lewatkan jika Anda berkunjung ke Perancis. Bagi Anda yang belum sempat ke Perancis dan belum sempat berkeliling ke berbagai museum di sana, silakan Anda klik link-link museum di bawah ini, yang akan membuat Anda bisa berkunjung ke sana dengan tanpa mengeluarkan biaya. Selamat berselancar.

Museum Louvre
Museum d'Orsay
Museum d'Art Moderne
Museum Marmottan
Museum Quai Branly
Chateau de Versailles
Museum du Petit Palais
Museum de l'Orangerie
Museum Carnavalet
Museum Eugene Delacroix
Museum de Luxembourg
Museum Jacquemart Andre
Museum Picasso
Institut du Monde Arabe
Museum Olahraga Nasional


PERANCIS tak hanya dikenal dengan keindahan dan cita rasa masakannya dan wine-nya, akan tetapi juga dengan aneka keju.
Di seluruh dunia saat ini dikenal sekitar 700-an jenis keju, dan 300-an di antaranya merupakan keju Perancis.
Satu dari 10 ahli keju di dunia, Claude Lauxerrois, pekan lalu didatangkan ke Hotel Le Meridien, Jakarta, untuk menyajikan aneka keju Perancis, yang berasal dari berbagai wilayah.
Di Perancis, setiap orang di negeri itu makan keju sebanyak 24 kg per tahun. Biasanya keju dimakan sebagai hidangan penutup.

Tradisi kuno pembuatan keju merupakan tradisi yang sangat dikenal di seluruh dunia, kecuali bagi negara-negara di Afrika Tengah dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tradisi pembuatan keju sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu, hampir bersamaan dengan awalnya manusia dapat membuat guci dari tembikar.
Kebudayaan di dunia yang berbeda, sebenarnya sudah menggunakan bahan baku susu yang beraneka ragam untuk membuat keju. Mulai dari susu sapi, susu kambing, susu domba, bahkan susu yak (di Nepal). Saat ini terdapat sekitar 700-an jenis keju di seluruh dunia yang dihidangkan di meja bangsawan hingga rakyat biasa.

Claude yang sudah 50 tahun terjun dalam bisnis keju di Perancis dan dikenal sebagai master keju di dunia, sesungguhnya keju, wine, dan sayur-sayuran, adalah makanan yang dipersiapkan masyarakat gereja di Perancis sebagai upeti untuk raja berabad-abad lalu. Keju dan wine adalah dua jenis makanan yang tahan lama.

Tiga jenis keju tergantung pada karakteristik daerahnya, gunung, tanah datar dan laut.
Biasanya keju dikombinasikan dengan white wine, anggur putih, terutama keju yang terbuat dari susu kambing. Ini biasanya kebiasaan masyarakat Perancis yang tinggal di daerah selatan. Mereka juga biasa makan ikan, dan kombinasinya memang anggur putih. Tapi sebenarnya di selatan, keju jarang dibuat mengingat cuacanya relatif lebih panas. Keju di selatan umumnya dari susu kambing, seperti Cabri, Buchette, Sainte Maure, Murols, dan Selles sur cher.
Semakin ke wilayah utara, udara di Perancis semakin dingin, sehingga banyak orang yang semakin banyak mengonsumsi daging dan "pasangannya" adalah anggur merah (red wine).
Keju pengunungan dibuat oleh rahib Benekditen di perbatasan Perancis, Jerman, dan Swiss, mulai dari Epoisse, Coeur d'Avesnes, Munster, Langre, Pont levegue, sampai Tome de Savoie.
Adapun keju dari tanah datar, daerah yang mengitari Paris, adalah Comte, Brie de meaux, Olivet, Reblochon, dan Maroilles.

SALAH satu keju yang terkenal adalah Camembert berasal dari Normandia dan dikenal sebagai Raja Keju. Menurut Claude, keju yang terbuat dari susu sapi yang dipasteurisasi itu merupakan kesukaan Raja Napoleon III, ditemukan tahun 1789 oleh gadis petani, Maria Harel, dari Kampung Camembert. Saat Napoleon III berkunjung ke kampung itu, sang Raja konon sempat memberi hadiah ciuman kepada Maria Harel. Rasanya lembut, seperti buah, teksturnya seperti krim, berwarna putih, dengan kadar lemak 40-45 persen.

Keju Livarot yang berasal dari Ile-de-France (Kepulauan Perancis) ini dijuluki "kolonel", karena keju itu mempunyai lima garis berwarna kejingga-jingaan. Warna itu muncul setelah tiga bulan dimatangkan di dalam ruangan tertutup, terbuat dari kayu dari pohon bernama Roucou, berasal dari beberapa negara Amerika Selatan. Rasanya lembut seperti buah, terbuat dari susu sapi yang dipasteurisasi.
Brie de Meaux , keju "bangsawan" asal Perancis Utara ini masih dibuat secara manual, tidak difabrikasi, dan pernah dilarang untuk pemasaran pada zaman Reinaissance (Revolusi Perancis) sebagai protes atas konsumsi berlebihan Raja Louis XVI. Keju yang terbuat dari susu sapi ini dikemas dengan jerami dalam potongan segi tiga.

Maroilles, adalah keju dengan aroma khas yang tajam. Awalnya keju ini dibuat dari susu sapi dari ras Flemish di Belgia, namun karena sapinya sudah punah, akhirnya keju ini dibuat dari susu sapi biasa.
Munster, keju berkadar lemak tinggi ini ditemukan oleh rahib Benekditin pada abad ke-7 Masehi. Kadar lemaknya yang tinggi dibutuhkan untuk memenuhi protein para rahib yang memang tidak makan daging. Keju ini terbuat dari susu sapi yang difermentasi.
Tomme de Savoie, keju paling populer dari Pegunungan Alpen, berkadar lemak rendah, biasanya dimakan untuk makan pagi atau disajikan dengan sup di sore hari.
Roquefort, keju terbuat dari susu kambing. Keju dari Perancis tengah, salah satu keju bernilai tinggi yang disukai para bangsawan.

Blue d'Avergne, keju dari susu sapi dari Perancis tengah, berkadar lemak 45 persen.
Sainte Maure, keju susu kambing dari Touraine, Perancis tenggara, yang berbentuk khas seperti tabung. Warnanya kehitam-hitaman, berasal dari sapuan tepung batu bara. Isinya gampang pecah.

Sumber bacaan di sini.

Anda Pengunjung Ke:

Komentar Anda

Pengikut

Popular Posts

Chatting, Yuks!!!