Kamis, 23 Juli 2009
- 04.58
- Astvat-ereta
- No comments
SELAMA bulan suci Ramadan ini, Alquran termasuk dalam kategori best seller (terlaris) di Perancis. Betapa tidak, setiap hari sebuah toko bisa menjual puluhan Alquran. Fenomena ini di negeri kita barangkali hal biasa. Tapi untuk kasus Perancis, yang notabene adalah negara sekuler, tentu jadi catatan yang menarik.
“Kami mampu menjual antara 10 hingga 15 buah Alquran setiap hari,” ujar Ali Al-Maghori, seorang pemilik toko buku di Paris seperti dilansir IslamOnline.net. “Alquran saku yang berukuran kecil yang sangat banyak dicari selama bulan puasa ini,” imbuh Maghori.
Menurut catatan majalah Livre Hebdo, sebuah majalah yang khusus mengupas buku-buku best seller, Alquran menduduki rangking 8 di antara buku-buku terlaris. Beberapa pedagang terlihat menggelar dagangannya di sepanjang jalan di kota Paris. Terutama di kawasan yang memiliki populasi muslim yang besar, seperti di Belleville dan Paribas.
Buku-buku tentang tatacara puasa, keutamaan puasa, demikian pula tentang shalat termasuk buku yang paling banyak dicari. Tak hanya itu, penjualan perangkat shalat seperti sajadah, peci, baju muslim, dan lainnya lagi juga mengalami booming.
Makanan tradisional
Fenomena lain selama bulan Ramadhan di Perancis adalah meningkatnya permintaan makanan tradisional Afrika Utara. “Zalabiya adalah salah satu makanan favorit di tempat kami,” kata Mokhtar, seorang penjual makanan khas Tunisia yang membuka tokonya di jalan Kablat, Paris.
Zalabiya adalah makanan sejenis donat yang digoreng dengan minyak dan dilumuri gula. Bagi kalangan berlatarbelakang Afrika Utara (misalnya Mesir, Tunisia, Maroko, Aljazair) makanan ini sangat diminati dan dicari-cari. Ada pula Bouzgene Berber, roti khas dari Aljazair ini juga sangat meningkat penjualannya selama Ramadan. Lalu ada Baqlawa, makanan Turki sejenis pasta berisi madu dan kacang. Toko-toko makanan khas itu terdapat di sekitar jalan La Chapelle. Aneka manisan lainnya juga dijaja di jalan yang selalu ramai itu..
Untuk memenuhi permintaan makanan tradisonal tersebut, banyak jaringan supermarket, seperti Carrefour, selama bulan puasa menyiapkan pojok khusus Ramadan yang menjual berbagai keperluan bagi umat Islam. Tentu saja label halal tertera di setiap produknya.
Perancis saat ini memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di Eropa dengan tujuh juta jiwa dari 60 juta total populasi di negeri mode dunia itu. Warga muslim disana mayoritas imigran asal Afrika Utara dan Turki.
Konsultasi kesehatan gratis
Sementara di Belanda, sebuah rumah sakit di kota kecil Slotervaart, yang terletak di pinggiran kota Amsterdam, membuka konsultasi gratis selama Ramadhan bagi pasien muslim yang ada di sana. “Pasien kami ada sekitar 1400 jiwa dan setengahnya beragama Islam. Sebagian besar dari mereka keturunan Maroko. Sisanya dari Turki dan Suriname,” ujar Eelco Meesters, seorang dokter spesialis penyakit diabetes pada rumah sakit Slotervaart.
Seperti dikutip Islamonline, program konsultasi gratis itu diadakan tiap tahun, khususnya di bulan Ramadan. Slotervaart merupakan salah satu kawasan yang memiliki populasi muslim terbesar.
Fatimah Malki, seorang perawat rumah sakit keturunan Maroko, menceritakan bahwa pasien tak hanya diberi petunjuk-petunjuk kesehatan, nasehat dan saran yang bernuansa Islam turut disampaikan. “Kami juga menerangkan kepada mereka petunjuk puasa seperti diterangkan di dalam Alquran. Misalnya orang sakit parah boleh tidak berpuasa dan bisa menggantinya ketika mereka sudah sehat. Kira-kira begitu,” kata Fatimah.
Di Belanda sendiri populasi umat Islam cukup meningkat akhir-akhir ini. Dari 16 juta penduduknya, sedikitnya saat ini ada sekitar satu juta umat Islam di sana. Mayoritas keturunan Maroko. Begitu pula pertumbuhan mesjid begitu pesat. Banyak gereja-gereja kosong yang kemudian berubah menjadi masjid. Begitulah. (zulkarnain jalil)
Sumber bacaan di sini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar