Senin, 10 Agustus 2009


Bruno Guiderdoni adalah salah seorang intelektual Prancis Muslim yang terkenal, seorang astrofisikawan terkemuka yang masuk Islam kurang lebih lima belas tahun yang lalu. Dia belajar fisika dan astrofisika di Universitas Paris dan memperoleh gelar doktornya di sana pada 1986.

Kini (2004), dia merupakan ilmuwan yang bekerja pada Badan Antariksa Eropa yang menangani dua satelit untuk penelitian ilmiah, yaitu Herschel dan Planck, yang akan diorbitkan pada 2007, untuk mengamati fluktuasi suhu pada radiasi latar kosmologi dalam frekuensi inframerah-jauh dan gelombang submilimeter. Penelitian ilmiah Dr. Guiderdoni terfokus pada persoalan lahirnya dan evousi galaksi-galaksi.
Berikut adalah wawancara Philip Clayton dengan Bruno Guiderdoni, yang dikutip -- seizin kronik, mizan -- dari Buku Membaca Alam Membaca Ayat (mizan, 2004).

Liburan sekolah baru saja berlalu. Walau pun tidak ada alasan khusus, tetapi hampir di semua negara liburan sekolah dilaksanakan pada bulan Juli. Alasan di Barat, karena Juli termasuk salah satu bulan di musim panas yang selalu saja memberikan cuaca yang cerah. Sejarah yang lainnya, sebelum Juni 1963, tak ada yang namanya liburan. Barulah sejak tahun 1936 itu, liburan menjadi tradisi bagi semua orang di dunia.
Di antara negara-negara Eropa, hanya Finlandia, Austria, Yunani dan Prancis yang memiliki jumlah hari libur di atas rata-rata. Biasanya, mereka memilih pegunungan atau daerah dekat pantai. Selain karena lebih murah, juga sangat digemari. Namun ada satu cerita unik tentang liburan di pantai di Eropa. Pada pertengahan abad ke-17, laut dianggap berbahaya. Pada tahun 1930-an, orang sudah mulai akrab dengan laut untuk alasan kesehatan dan pengobatan. Pada tahun 1946, mulai dikenal Bikini dengan Louis Reard sebagai pencetusnya.
Lantas, bagaimanakah Muslim di Eropa—tepatnya di Prancis—berlibur? 

Anda Pengunjung Ke:

Komentar Anda

Pengikut

Popular Posts

Chatting, Yuks!!!