Seorang penulis asal Perancis Jean-Marie Gustave Le Clezio memenangkan penghargaan Nobel untuk kategori kesusastraan tahun 2008. Clezio dijuluki oleh Swedish Academy sebagai seorang "pengembara" atas perjalanannya keliling dunia untuk memahami kultur setiap negara yang dikunjunginya. hal ini tercermin dalam karya-karyanya.
Swedish Academy sebagai pihak penentu siapa pemenang hadiah bergengsi berupa 10 juta crown Swedia atau setara US$ 1.4 juta ini, memuji pengabdian Le Clezio selama 68 tahun atas novel-novel petualangan, esai-esai dan semua karya kesusastraannya tentang anak-anak.
"Semua hasil kerjanya mempunyai karakter yang kosmopolitan. Dia memang warga Perancis, tapi selebihnya dia adalah seorang musafir, warga dunia, seorang
petualang," kata Sekretaris Swedish Academy Horace Engdahl, saat konferensi
pers.
Setelah lahir di Nice, Le Clezio lalu pindah ke Nigeria bersama keluarganya saat dirinya berusia 8 tahun. Karya pertamanya 'Un Long Voyage' dan 'Oradi Noir' bahkan di kerjakannya sepanjang perjalanan menuju Nigeria.
Menurut situs resmi Swedish Academy, Le Clezio belajar bahasa Inggris di sebuah Universitas Inggris dan mengajar di beberapa institusi antara lain di Bangkok, Meksiko, Boston, Austin dan Albuquerque, dan tempat lainnya.
Le Clezio juga menghabiskan waktu yang cukup lama di Meksiko dan Amerika Tengah sampai akhirnya menikahi gadis Maroko pada tahun 1975. Sejak 1990, dia dan istrinya kemudian membagi waktu mereka antara Albuquerque di New Mexico,
Kepulauan Mauritius dan Nice, Perancis.
Novel pertamanya Le proces-verbal (The Interrogation), ditulisnya pada saat
berumur 23 tahun. Novel tersebut membawanya memenangkan penghargaan Renaudot di Perancis.
Tampil sebagai penulis bergaya baru pada tahun 1960-an. Le Clezio telah menarik perhatian dengan memasukkan tema lingkungan dan dunia anak-anak.
Gebrakan besarnya datang pada tahun 1980 dengan karyanya "Desert", yang di
sebu-sebut "berisikan gambaran yang menakjubkan dari sebuah budaya yang hilang di padang pasir Afrika Timur, yang berlawanan sekali dengan gambaran bangsa Eropa yang melihatnya melalui kacamata imigran yang tidak diinginkan.
"Seorang petualang hebat, dia menaruh jangkauan global pada budaya Perancis dan nilai-nilai pada sebuah dunia yang global," kata Presiden Perancis Nicolas Sarkozy.
Sumber bacaan di sini.
Kamis, 14 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar