Selasa, 03 Juli 2012

Sumber: www.suaramerdeka.com

Guru, dalam dunia pendidikan, memegang peranan sentral. Ia menjadi ujung tombak pendidikan. Peranannya tidak hanya sebatas sebagai pengajar yang membagikan ilmu pengetahuan, melainkan juga sebagai pendidik yang turut serta dalam memuliakan hati dan sifat anak didiknya.
Di samping itu, guru juga harus dapat memotivasi, memberikan contoh atau tauladan, baik dalam ekosistim sekolah maupun di masyarakat. Melihat tanggungjawab yang sedemikian besarnya dibebankan kepada guru, maka tak ayal seringkali mereka tak punya waktu lagi untuk mengurusi diri sendiri.
Efeknya, pemandulan dan pemasturbasian ilmu acap kali terjadi. Seringkali pemenuhan kebutuhan ilmu mereka terbentengi dan terbelenggu oleh beban mengajar atau mendidik.


Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk memerdekakan diri dan pikirannya adalah dengan menulis. Ya, menulis. Karena dengan menulis seorang guru dapat mengungkapkan segala pemikiran yang masih hanya sebatas ide.
Dengan menulis, maka kemandulan dan kemasturbasian ilmu yang menghinggapi para guru akan terkikis sedikit demi sedikit.
Apa pasal? Sebab, dengan menulis, maka mau tidak mau seorang guru harus menambah wawasan dan pengetahuannya. Untuk menambah wawasan, maka seorang guru harus mau membaca, baik membaca buku, membaca alam sekitar, maupun membaca dirinya sendiri. Ia berkaca dan menambal kekurangannya.

Di momentum hari kemerdekaan ini, marilah memerdekakan diri kita dari kemerasacukupan, kesempitan ilmu, kemandulan pemikiran, dan kemasturbasian pengetahuan dengan cara menulis, menulis, dan menulis.
Marilah jadikan diri kita sebagai seorang pejuang yang berjuang untuk menjadi seorang absorbian sejati, seorang manusia pembelajar.

Akhirnya, selamat hari merdeka dan selamat memerdekakan diri.

- Yoyok Dwi Prastyo, penulis buku dan pendidik di SMA Negeri 2 Pati

0 komentar:

Anda Pengunjung Ke:

Komentar Anda

Pengikut

Popular Posts

Chatting, Yuks!!!